Gubernur Papua Lukas Enembe menegaskan bahwa bumi Papua harus bersih dari perdagangan dan peredaran minuman keras (miras), untuk itu dirinya mengajak seluruh kepala daerah untuk memberantas miras yang kini menjadi momok yang berbahaya di bumi yang disebutnya sebagai tanah injil tersebut.
“Orang Papua sudah banyak yang mati akibat minuman keras. Tidak
boleh ada minuman keras Papua, sebab tanah ini adalah tanah injil. Kepala Daerah
harus berani berantas minuman keras,” tegasnya dalam Ibadah Perayaan 162 Tahun
Hari Pekabaran Injil di Tanah Papua, yang berlangsung di Gedung Olahraga Cendrawasih, Minggu (5/2), seperti dirilis RRI.
Enembe juga mengajak dan berharap bahwa gereja mau untuk
mempelopori pembangunan dan menjadi mitra kerja pemerintah. “Gereja diharapkan
dapat ikut bertanggung jawab dan memberikan kontribusi dalam pembangunan di Papua. Gereja adalah motivator dalam pembentukan karakter bagi umat,” tuturnya.
Ibadah Perayaan 162 Tahun Hari Pekabaran Injil di Tanah Papua itu
sendiri dihadiri oleh 3000-an umat Kristiani dari berbagai denominasi gereja di
Kota Jayapura dan sekitarnya. Mengambil tema “Injil Sumber Papua tanah Damai”, ibadah
yang dipimpin oleh Ketua Forum Komuniskasi Umat Beragama (FKUB) Papua Pendeta Lipius Biniluk itu berlangsung penuh khidmat dan penuh sukacita.
Dalam khotbahnya Lipius menghimbau agar seluruh umat kristiani
harus memiliki spirit dan hati seperti halnya penginjil asal Jerman yakni Otto
dan Gestler saat pertama kali menginjakan kaki di Pulau Mansinam, Manokwari
untuk menyebarkan pesan injil di Tanah Papua. Hadir dalam ibadah itu Pangdam 17
Cendrawasih Mayjen TNI Hinsa Siburian, Forkompimda Papua dan Kota Jayapura, Ketua
Umum Persekutuan Gereja-Gereja di tanah Papua Uskup. Dr. Leo Laba Ladjar, Sekretaris
Eksekutif Bidang Keadilan dan Perdamaian PGI Pdt. Henrek Lokra, serta seluruh
tokoh gereja.